Kirzo

Chapter 5 – The Battle of Alberta (Part 3) Waktu seakan berjalan dengan lambat ketika aku dan sang jenderal berlari untuk menyelamatkan anak kecil itu. Apalagi ketika kulihat bahwa di sisi yang lain undead busuk itu kini sudah berada tiga langkah di depan anak kecil itu. "Mamaaa… Tunk tunk takwuuut!!" tiba tiba anak itu menangis dengan keras lalu berbalik dan mulai berlari ke arah kami. Namun kulihat pula bahwa undead yang mengejarnya pun telah bersiap untuk melompat dan menerkam anak kecil itu. Dan pada saat itu, aku sadar bahwa tidak ada cukup waktu lagi untuk berlari dan menghentikan sang undead. "TIDAAAAKK!!" terdengar teriak

Chapter 4 –The Battle of Alberta (part 02) Situasi mendadak menjadi hening begitu aku mendarat di belakang undead bertubuh gemuk tadi dengan gladius yang merah membara akibat efek teknik Flame Launcher-ku. Sementara aku bangkit berdiri, kulihat kepala mayat hidup tadi baru saja menggelinding di sebelahku, disusul dengan suara berdebum ketika tubuh raksasanya jatuh menghantam bumi dan aura undead pun menghilang dari mayat yang sudah membiru itu. "Setidaknya teori profesor profesor keras kepala itu ada yang benar." Kataku sambil menghela nafas dan memandangi gladius 'api' ku yang baru saja merobohkan undead pertama yang menembus gerbang

Chapter 3 – Battle of Alberta (part 01) Begitu aku mendengar seruan seruan para prajurit dan teriakan teriakan para penduduk kota yang mulai berlarian melewatiku, aku tahu bahwa aku berhadapan dengan dua pilihan. Yaitu ikut berlari dan menyelamatkan dirku, atau bergabung dengan para prajurit untuk melawan para undead keparat itu. 'Aku tak punya alasan untuk bertarung mempertaruhkan nyawaku di tempat ini.' pikirku pada saat itu juga. Dan memang benar bahwa aku sama sekali tidak punya ikatan apapun dengan kota ini. Mengenai Pak Fleo sekalipun, aku tahu bahwa pada jam seperti ini ia sudah berada dengan aman di dalam rumahnya di bagian bel

Chapter 2 – Me, My Past and My Family 'Dasar bodoh!! Sudah berapa kali kubilang!! Bukan begitu caranya!!! Dasar tak berguna!!!' dengan jelas terlintas kembali wajah marah profesor Drizzt yang secara spontan langsung menyadarkanku dari tidurku. Kurasa aku mengalami mimpi buruk lagi malam ini. Mimpi yang sama, yang hampir setiap malam kulihat sejak kepergianku dari akademi kurang lebih dua bulan yang lalu. Dan di sinilah aku sekarang, memandangi laut Alberta yang gelap jauh sebelum matahari akan terbit. Kalau ku ingat-ingat lagi, dari awalnya pun, aku memang tidak berminat sama sekali untuk mendaftar ke Juno Sage Academy atau JSA. Dan b